Larisnya penjualan power bank dikarenakan daya tahan baterai smartphone yang sangat rendah.
Rata-rata untuk pemakaian normal, daya tahan baterai hanya sehari,
entah itu smartphone Android,
BlackBerry, maupun iPhone, sama saja. Bahkan bila pemakaian smartphone di atas normal, isi-ulang (charge) baterai bisa dua kali sehari.
Berbagai penelitian telah dan terus dilakukan untuk
memperpanjang daya tahan baterai. Tetapi yang menarik adalah temuan dua
peneliti di MIT (Massachusetts Institute of Technology) yang dapat menghemat
baterai smartphone hingga 50% sehingga nantinya daya tahan baterai smartphone
rata-rata bisa dua hari untuk sekali isi-ulang.
Menurut kedua peneliti tersebut, pemborosan baterai terjadi pada sistem amplifier di dalam smartphone. Pemborosan energi di sini
bahkan mencapai 65%. Amplifier berfungsi untuk mengubah daya listrik menjadi sinyal radio. Amplifier dimanfaatkan terutama pada saat pengiriman data.
Amplifier terdiri
atas transistor yang membutuhkan daya listrik ketika pada mode standby dan mode output (pada saat menguatkan dan mengirim pulsa data digital).
Efisiensi dapat dicapai dengan menurunkan tingkat power serendah mungkin pada saat mode standby.
Tetapi. menaikkan secara mendadak dari power rendah pada mode standby
ke mode power tinggi pada saat mode output akan cenderung merusak sinyal.
Akibatnya, sekarang ini power tetap
dipertahankan tinggi meskipun pada mode standby.
Di sinilah pemborosan daya listrik terjadi.
Semakin banyak data yang dikirim oleh smartphone semakin tinggi pemborosan daya listrik.
Semakin tinggi
kecepatan komunikasi data, semakin banyak dibutuhkan standby power ketimbang signal
power. Itu sebabnya smartphone
menjadi panas saat pengiriman data berukuran besar.
Pada saat penerimaan data pun sebenarnya juga terjadi
pemborosan, karena pada proses ini smartphone
sibuk mengirim konfirmasi kepada pengirim bahwa data yang diterima sudah
lengkap atau error. Pengiriman data
konfirmasi menyebabkan amplifier juga
aktif.
Dua peneliti MIT, Joel Dawson dan David Perreault,
mengatakan bahwa mereka telah berhasil mengatasi masalah tersebut dengan menciptakan
desain amplifier baru. Kedua profesor
di bidang electrical engineering ini juga telah mendirikan
perusahaan Eta Devices untuk mengembangkan dan memproduksi temuannya tersebut.
Desain amplifier yang
baru memiliki fungsi mirip dengan gearbox
elektronik. Komponen ini akan memilih salah satu di antara voltage yang berbeda yang dikirim ke transistor, yaitu yang membuat
konsumsi power paling rendah. Ini
dilakukan sebanyak 20 juta kali per detik.
Dengan cara ini, daya listrik yang
dipakai oleh komponen amplifier
menjadi lebih rendah. Secara keseluruhan, pemakaian daya listrik menjadi lebih
hemat.
sumber : http://www.infokomputer.com/fitur/25-fitur/5670-mit-menghemat-baterai-smartphone
MIT Temukan Cara Hemat Baterai Smartphone
You're reading an article about MIT Temukan Cara Hemat Baterai Smartphone. You are allowed to copy and paste or dissemination of this article, but do not forget to put the link below as the source.
No Comment to " MIT Temukan Cara Hemat Baterai Smartphone "